Sabtu, 26 Oktober 2013

Tugas 2

Apa Yang Dimaksud Dengan Bisnis ?

Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).

   Seperti pada pengertian Bisnis, Bisnis itu dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi. Disini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang siapa saja yang melakukan bisnis atau biasa disebut dengan Dasar Kepemilikan Bisnis. Umunya Dasar Kepemilikan mencakup :
Perusahaan pereorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung memimpin perusahaan tersebut :

  • Persekutuan adalah mendapat bagian dan mengambil bagian serta memberi bagian secara bersama-sama dalam sesuatu atau dengan seseorang.
  • Perseroan adalah bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang dan diawasi oleh direktur.
  • Koperasi adalah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan             melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Ada banyak macam jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis ini dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu:

  • Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus” yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.
  • Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.
  • Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi dan batu bara.
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.

Faktor - faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia ?

1.  Lingkungan Makro Ekonomi

Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional perusahaan yang dalam hal ini keputusan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan dengan perbankan.
Contohnya:
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang membatasi pembelian valuta asing (valas) yang bisa saja eksportir membeli di saat rupiah melemah dan menjualnya di saat rupiah menguat karena kebutuhan bisnis sehingga menanggung kerugian.

2.  Korupsi Baik Yang Bersumber Dari Pemerintah Pusat Maupun Pemda

 Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang jujur akan mengalami kerugian karena kehilangan kesempatan melakukan bisnisnya. Meski sesungguhnya hasil pekerjaanya jauh lebih baik dibanding perusahaan korup yang mengandaikan korupsi untuk mendapatkan tender dengan kualitas pekerjaan yang dapat dipastikan buruk.
Contohnya:
Dampak yg ditimbulkan dari korupsi bagi pengusaha cukup besar karena mereka harus mengeluarkan biaya tinggi, baik untuk perijinan, pajak dan lain-lain. Sedangkan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah yang sangat diharapkan oleh pengusaha untuk menunjang jalur perekonomiannya tidak pernah terwujud karena korupsi, kata Sofyan Wanadi.

  3. Ketidakpastian Hukum

Ketidakpastian hukum merupakan salah satu pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi di Indonesia dan akibatnya usaha yang telah di jalankan tidak berkembang dengan tidak adanya investor yang mau memberikan dananya di Indonesia, bukan tidak mungkin berpengaruh negatif juga pada posisi nilai tukar rupiah jika selanjutnya menimbulkan ketidakstabilan nasional.
Contohnya:
“Kepastian hukum di Indonesia memang sudah dipertanyakan. Bukan saja untuk masalah korupsi, hampir dibanyak sisi. Dari urusan ‘gangguan proses produksi dengan sweeping-sweeping pabrik’ sampai penuntupan gangguan sarana umum misalnya tol. Belum terlihat adanya tindakkan tegas terhadap pelanggaran hukum,” kata Franky.

4.  Administrasi Pajak

Asumsi pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi laba sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi laba, akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas investasi. Demikian pula halnya dengan kewajiban membayar pajak, karena biaya pajak akan menurunkan laba setelah pajak, menurunkan tingkat pengembalian, dan menurunkan arus kas sehingga daya saing menjadi turun. (Suandy: 2006)
Contohnya:
Pengusaha Indonesia merasa trauma dengan permasalahan perpajakan di Indonesia. Pasalnya, sebagai wajib pajak (WP), begitu sulit memperoleh kepastian dan keadilan hukum ketika terjadi sengketa pajak. Sengketa pajak adalah putusan Pengadilan Pajak ternyata tidak mudah untuk dilaksanakan sehingga makin menambah ketidakpastian dalam dunia usaha.

5.  Pendidikan dan Ketrampilan Tenaga Kerja

Pendidikan tenaga kerja merupakan alat untuk mengadopsi teknologi modern, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Jadi, jika banyak tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang menunjang maka kegiatan produksi tidak akan berjalan dengan lanscar dan menimbulkan efek yang buruk dalam pertumbuhan bisnis yang di jalankan.
Contohnya:
Fleksibilitas tenaga kerja ternyata membuat perusahaan-perusahaan besar dan kecil berkembang. Sayangnya, pengusaha kelas menengah tidak ada. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam high cost economic. Menurut Sofjan , salah satu penyebab permasalahan tersebut karena regulasi yang menjadikan perusahaan-perusahaan susah bergerak. “Masalah yang kedua, juga mengenai masalah financing, infrastruktur, tapi yang terakhir ini adalah mengenai tenaga kerja,” ujarnya.

6.  Surat Ijin Baik Dari Pemerintah Pusat Maupun Pemda

Pentingnya surat izin untuk produksi, membuat produsen merasa aman akan produksinya yang tidak bisa di ganggu dengan alasan ketidak amanan dalam berusaha, namun di Indonesia sangat sulit untuk mendapatkan surat izin tersebut, sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam pengurusannya dan pengurusannya menimbulkan kerugian tersendiri secara personal yaitu pemilik perusahaan dan nantinya berujung kecilnya gaji pegawai.
Contohnya:
Bambang mencontohkan selama ini dia tidak mengetahui berapa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan surat domisili. Surat ini sangat penting karena diperlukan untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP). Namun faktanya, dalam proses perizinan surat domisili tidak dicantumkan kapan selesainya, sehingga pejabat daerah dengan leluasa meminta uang, bahkan memeras ke pengusaha. Begitu pula yang terjadi pada pengurusan surat Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, seperti terjadi di Buol.

7.    Tingkat Kriminalitas, Pencurian dan Kerusuhan

Ketidakamanan situasi akan memperburuk usaha, karena dengan tingginya tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan akan membuat kerugian pada pengusaha, apalagi yang baru membangun bisnisnya. Kehilangan barang akan menimbulkan kerugian yang besar dalam jangka waktu tertentu.
 Contohnya:
 Aksi ribuan buruh di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menyisakan kerugian yang dialami oleh para pengusaha angkutan pelabuhan, diperkirakan mencapai Rp 6 miliar.

8.    Tingginya Pengangguran

 Adanya pengangguran karena mereka tidak menguasai ketrampilan yang di butuhkan dalam suatu pekerjaan ataupun karena ketrampilan mereka sudah umum sehingga tidak banyak yang membutuhkan dan akibatnya tidak mendapatkan penghasilan. Sehingga semakin tinggi pengangguran maka produksi yang di hasilkan oleh perusahaan tidak akan banyak di beli dan akan berujung dengan kegagalan pasar produksi.
 Contohnya:
 “Paling penting dan paling utama saya lihat bagaimana sektor manufaktur kita ini turun terus, ini akan merugikan kita karena masalah pengangguran dan segala macam,” kata Kepala Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi pada Seminar World Bank di Gedung Graha Niaga Jakarta, Rabu (10/10).

9.    Kebijakan Pemerintah

 Kebijakan pemerintah merupakan seperangkat produk yang dihasilkan yang memuat pilihan atau keputusan  yang dibuat oleh pemerintah untuk menyediakan barang-barang publik dan pelayanan kepada masyarakat.
Contohnya:
peraturan mulai dari penetapan clean and clear (CNC), proses untuk mendapatkan eksportir terdaftar (ET), proses penetapan untuk mendapatkan kuota ekspor, sampai kepada proses pendirian industri pengolahan dan pemurnian (smelter), sampai pada kepemilikan saham asing di industri smelter ini sering berubah-ubah. Sehingga pengusaha terhambat dalam menjalankan usahanya karena kurangnya koordinasi antara pemerintah dengan pelaku usaha, dan kerugian pengusaha sudah mencapai kurang lebih 1 triliun, belum termasuk kerugian pemerintah dari pajak daerah dan nasional

10.  Produktifitas Suatu Sektor

Peningkatan produktivitas suatu sektor akan diikuti oleh peningkatan output pada sektor yang bersangkutan dan sektor lainnya yang terkait. Sehingga jika produktivitas menurun maka outputpun menurun dan jika satu sektor mengalami penurunan bisnis yang terfokus pada satu sektor itu akan mengalami kerugian karena kelangkaan.
Contohnya:
Asing menguasai sekitar 40 persen dari total 8,9 juta hektare lahan kebun sawit di Indonesia. Masih di perdebatkan antara pengusaha atau asing yang menguasai sektor hilir dan sektor hulu. Investor pasti mencari sektor yang menguntungkan. Jika hulu menguntungkan, mereka akan bergerak di sana. Sejauh ini, sektor hulu sawit memberi keuntungan cukup besar karena selisih biaya produksi masih jauh dari harga jual. Namun sampai saat ini belim ada larangan bagi investor asing yang masuk ke hulu sawit. Bahkan ada juga pengusaha indonesia yang berinvestasi di luar negeri seperti Afrika.

 Setelah kita melihat siapa saja pelaku bisnis, apa saja macam-macam bisnis, dan jenis-jenis bisnis tentunya, ternyata bisnis dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan dengan apa saja. Maksudnya adalah untuk memulai suatu bisnis, semua orang dapat melakukan bisnis, termasuk kita seorang mahasiswa atau pelajar. Sebagai mahasiswa atau pelajar tentu kita tidak mempunyai modal yang cukup banyak untuk berbisnis yang sifatnya menengah atau besar, tetapi kita bisa berbisnis kecil-kecilan dengan modal yang sesuai dengan kantong kita .

Seberapa besar bisnis tersebut berpengaruh dalam kehidupan ?

Di zaman sekarang yang serba sulit untuk mencari pekerjaan, apa salahnya jika kita membisnis  sendiri. Nggak punya modal? jangan khawatir, kita bisa memulai bisnis dengan modal yang kecil tetapi bila kita jalankan dengan benar dan sungguh-sungguh, Insya Allah bisa menghasilkan untung yang lumayan. Dan menurut saya ini hanyalah salah satu contoh yang bisa kita mulai: Menjual Pulsa Elektrik. Kenapa pulsa elektrik? karena pulsa elektrik sangat dibutuhkan bagi siapa saja yang memiliki Hape . mungkin saya rasa dijaman yang sudah canggih ini semua orang pasti memiliki hape tidak tercecuali anak-anak kecil mereka juga sudah memegang hape. Karena sama saja bohong kita memiliki hape tetapi tidak ada pulsa , dari situ saya mulai berfikir untuk berbisnis menjual Pulsa Elektrik. Yang saya tawarkan untuk bisa membeli pulsa Elektrik kepada saya hanya temen tetangga dan keluarga dan sisanya siapa saya yang mau membeli pasti saya akan melayani .  berapa sih modal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis ini ? untuk memulai bisnis Pulsa Elektrik ini kita bisa mulai dari, Rp.200000, atau berapapun yang anda punya. Kita harus pintar-pintar mencari dan memanfaatkan peluang  yang ada.

Sumber





Tidak ada komentar:

Posting Komentar